Selasa, Februari 19, 2008

Protes Kartun Nabi Muhammad, Ulama Ajak Boikot Denmark

TELUK (RP)- Ketua Persatuan Ulama Islam Dunia Syeikh Yusuf Qardhawi mengajak kaum Muslim mengaktifkan kembali boikot terhadap semua produk Denmark sebagai reaksi atas penerbitan kembali kartun Nabi Muhammad.

Pernyataan ini disampaikan oleh Syeikh Qardhawi Ahad (18/2) lalu sebagaimana dikutip kantor berita Al-Jazeera. ‘’Boikot produk-produk Denmark harus diaktifkan,’’ ujar Dr Qardhawi.

Tujuh belas surat kabar Denmark, Rabu, 13 Pebruari 2008 mencetak kembali kartun Nabi Muhammad yang di tahun 2005 pernah menyebabkan kemarahan semua kaum muslim dunia.

Sebagaimana diketahui, gerakan boikot produk Denmark di seluruh dunia selama tahun 2005 telah menyebabkan perusahaan Denmark merugi hampir 15 juta dolar perhari.

Diantara perusahaan yang mengalami kerugian adalah perusahaan susu Denmark, Arla Foods. ‘’Orang-orang itu sedang menghasut kita untuk protes di mana-mana dan orang Muslim berhak marah. Tetapi kami mohon agar umat Islam untuk menanggapi rasional, bijaksana dan tenang,’’ ujarnya.

Syeikh Qaradhawi juga mengajak umat Islam harus terpaksa menggunakan semua cara damai dan hukum untuk memprotes penghinaan luar biasa atas Nabi mereka.

‘’Kita perlu bekerja dengan yang lain untuk mengajukan mereka ke pengadilan dan dikeluarkannya perundang-undangan yang melarang tindakan seperti itu,’’ tambahnya.

Melihat krisis kartun tahun 2005 ini, Organization Konferensi Islam (OKI) dan Liga Arab mencari suatu resolusi PBB, yang didukung oleh sanksi-sanksi yang mungkin, untuk melindungi agama-agama melawan terhadap penghinaan terhadap keyakinan agama dan Tuhan. Di tahun 2006, para pemimpin Muslim, Kristen dan rabbi Yahudi pernah menekan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melarang semua tindakan penghinaan pada keyakinan agama dan lambang religius.

Sementara itu, Syeikh Al-Azhar Mesir, Syeikh Mohamed Sayyed Tantawi telah mengambil keputusan sebelumnya yang serupa atas permohoan para pemimpin Islam di Denmark. ‘’Mereka sudah memberi tahu saya mereka bisa mengurus persoalan,’’ katanya saat menghadiri Konferensi Alumni Al-Azhar, the World Al-Azhar Alumni Conference di Malaysia, Jumat lalu.

Tidak ada komentar: